Dharmasraya, Dalam rangka operasi BINA WASPADA SINGGALANG 2023, Kasat Binmas Polres Dharmasraya AKP Azriman bersama anggota, melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan upaya pencegahan dan penangkalan radikalisme, terorisme dan intoleransi di lingkungan pendidikan di wilayah hukum Polres Dharmasraya, Selasa (5/9/2023).
Bertempat di ruang pertemuan SMAN 1 Timpeh Nagari Tabek, materi penyuluhan menitik beratkan pada sisi menggugah rasa cinta tanah air dan bela bangsa sejak diusia remaja.
Kegiatan ini untuk mengantisipasi bahaya paham radikalisme dan intoleransi di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
AKP Azriman memimpin langsung sosialisasi sekaligus memberikan pemahaman tentang bahaya dari paham radikalisme dan terorisme, yang bertujuan untuk merubah ideologi negara.
Kepala SMAN 1 Timpeh Ida Rosiani dalam sambutanya meyambut baik program dari polres dharmasraya ini dan bersinergi untuk menghadirkan program program terbaik bagi Siswa /siswi SMAN 1 Timpeh.
Pada kesempatan ini, Kasat Binmas menyampaikan bahwa keberagaman itu indah, keberagaman adalah asset dan negara Indonesia dibangun dengan fundamental kebhinekaan, jangan sampai intoleransi merusak tatanan kehidupan beragama di Indonesia.
Ia menyebut, bahaya intoleransi sesama pelajar dapat merusak kerukunan hidup beragama.
Oleh karenanya, diharapkan nantinya para siswa/siswi tidak mudah terpengaruh oleh bujuk rayu dari kelompok radikal dan berharap setelah kegiatan binluh ini para pelajar dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara serta lebih memahami karakter kebhinekaan.
Pada kegiatan ini, Satbinmas Polres Dharmaraya menggandeng Ustadz DR Ibrahim, MA selaku tokoh agama untuk bersama-sama memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada pelajar di SMAN 1 Timpeh, karena peran aktif para tokoh agama dalam upaya membantu tugas-tugas Kepolisian dalam mewaspadai munculnya gerakan-gerakan paham radikalisme, terorisme dan intoleransi sangatlah vital.
Pada kesempatan terpisah, Kapolres Dharmasraya AKBP Nurhadiansyah, S.I.K mengatakan, bahwa kalangan remaja/ pelajar tergolong kelompok yang rentan terpapar paham radikalisme dan terorisme. Apalagi dengan pola pikir remaja yang masih labil.
Derasnya arus informasi melalui jejaring media sosial saat ini selain membawa manfaat tapi juga bisa menjadi bom waktu bila disalahgunakan.
Oleh sebab itu, Kapolres meminta para pelajar untuk bijak dan cerdas dalam bermedia sosial, menyaring informasi dengan memilah informasi yang baik dan menghindari hal yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain, maupun keutuhan bangsa.(*)