Sumbar, Stunting dan TBC adalah dua masalah kesehatan yang sering terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Stunting adalah kondisi ketika seorang anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya pada usia tertentu. Sedangkan TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menyerang berbagai organ dalam tubuh, terutama paru-paru.
Stunting dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan juga faktor lingkungan yang buruk seperti sanitasi yang tidak memadai dan penyakit yang sering terjadi. Dalam jangka panjang, stunting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penurunan daya tahan tubuh, risiko lebih tinggi terkena penyakit infeksi, dan masalah perkembangan kognitif dan sosial. Bahkan, stunting dapat memengaruhi produktivitas dan pendapatan di kemudian hari.
TBC, di sisi lain, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu, sesak napas, demam, dan penurunan berat badan.
TBC juga dapat menyebar melalui udara dan sangat mudah menular. Orang yang tinggal dalam kondisi sanitasi yang buruk dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terkena TBC.
Terdapat hubungan yang erat antara stunting dan TBC. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dan rentan terhadap penyakit infeksi seperti TBC. Selain itu, stunting juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya yang memperburuk kondisi TBC. Oleh karena itu, penanganan stunting sangat penting untuk mencegah penyebaran TBC dan meningkatkan kesehatan anak.
Penanganan stunting dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang serta memperbaiki kondisi lingkungan sekitar anak. Kondisi lingkungan yang buruk dapat diperbaiki dengan meningkatkan sanitasi dan kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, penanganan TBC dapat dilakukan dengan memberikan obat-obatan anti-TBC yang tepat dan mengikuti prosedur isolasi yang benar.
Dalam mengatasi masalah stunting dan TBC, diperlukan upaya dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan. Pemerintah dapat melakukan kampanye tentang pentingnya gizi dan sanitasi yang baik, serta memberikan fasilitas kesehatan yang memadai untuk masyarakat.
Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam meningkatkan kondisi lingkungan sekitar mereka. Tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dan membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
Stunting dan TBC adalah masalah kesehatan yang sering terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Keduanya memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak dan masyarakat.
Dalam rangka pencegahan serta penanganan stunting dan TBC tersebut, Biddokkes Polda Sumbar menggelar kegiatan “POLDA SUMBAR PEDULI STUNTING DAN TBC”, dengan cara membuka stand/booth pada kegiatan Car Free Day pada hari Minggu tanggal 26 Februari di area depan Mapolda Sumbar.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Pemeriksaan kesehatan gratis
2. Timbang berat badan
3. Edukasi dan penyuluhan tentang stunting dan TBC
4. Konsultasi kesehatan terutama stunting dan TBC
5. Penyebaran leaflet tentang stunting dan TBC.
Ingin tahu lebih lanjut tentang stunting dan TBC serta cara pencegahan dan penanggulangannya?, Hadirilah stand/booth Polda Sumbar di acara Care Free Day.(Ucox)